Lalosu

Lalosu atau lelusu berasal dari kata lao-lisu yang berarti bolak balik. Dinamakan demikian karena saat dimainkan dengan cara digoyangkan ke kiri dan ke kanan atau diayunkan ke depan atau ke samping. Bentuk alat musik ini lonjong dan terbuat dari anyaman daun kelapa yang di dalamnya diisi biji-bijian agar menimbulkan bunyi saat digoyang-goyangkan. Alat musik ini menjadi pelengkap saat mementaskan tari Alusu, yang menjadi bagian dari rangkaian tarian yang dilakukan oleh para Bissu. Bissu merupakan kaum pendeta yang tidak mempunyai golongan gender, suatu “makhluk yang bukan laki-laki atau perempuan”, yang dipercaya menjadi perantara antara manusia dan dewa dalam kepercayaan tradisional Tolotang yang dianut oleh komunitas Amparita Sidrap dalam masyarakat Bugis dari Sulawesi Selatan.

Tarian Alusu dipentaskan pada saat upacara adat, pelantikan raja, penyambutan tamu agung dan upacara lainnya.
Dalam perkembangan selanjutnya, Lalosu bahkan menjadi salah satu wujud peralatan yang disakralkan. Alat ini berada pada posisi penting dalam pelaksanaan upacara perkawinan adat, khususnya yang dilakukan oleh kaum atau kerabat bangsawan. Setiap penari yang akan menggunakannya diwajibkan berada dalam kondisi suci dan bersih.

Bahan : Kayu
Jenis : Etnografi
Nomor Inventaris : -
Lembaga : Museum Nasional Indonesia
Topik keterkaitan

Beberapa topik yang terkait dengan data tersebut


Topeng Panji Kelono

Timbangan Sultan Banjar

Tandu Jempana

Stempel Kesultanan Palembang