Meriam Lela
Indonesia mulai mengenal meriam sejak abad ke-16 M, ketika bangsa Portugis datang ke Indonesia. Mereka melengkapi kapal dagangnya dengan senjata meriam untuk melindungi diri dari serangan musuh, bajak laut atau untuk menaklukan kerajaan-kerajaan di Indonesia. Kata 'Meriam' berasal dari bahasa Portugis untuk menyebut 'Santa Mariam'. Kemudian dilafalkan orang Indonesia menjadi 'Meriam', yang dimaksud untuk menyebut senjata untuk menembak jarak jauh. Meriam jenis ini disebut meriam Bumbung, Meriam ini tidak digunakan sebagai alat perang, namun digunakan sebagai alat upacara atau biasa disebut Meriam Lela. Meriam ini merupakan peninggalan istana Mangkunegoro dan pernah dipakai saat penobatan raja Mataram (Pakubuwono II) pada tahun 1727.
Bahan : Logam | ||
Jenis : Sejarah | ||
Dimensi : p.54 cm, D. 8 cm | ||
Nomor Inventaris : 199 | ||
Lembaga : Museum Nasional Indonesia |
Topik keterkaitan
Beberapa topik yang terkait dengan data tersebut