Homo Soloensis
Fosil ini berasal dari individu Homo Soloensis nomor sembilan. Homo Soloensis adalah istilah buat fosil-fosil Homo erectus yang ditemukan di sepanjang aliran Sungai Bengawan Solo. Total ada empat belas tengkorak yang berasal dari situs-situs seperti Ngandong di Blora, situs Sambung Macan di Sragen, dan Ngawi yang ditemukan antara tahun tiga puluh satu sampai dengan tiga puluh tiga. Fosil ini dan saudara-saudaranya diperkirakan berusia antara tiga ratus ribu hingga delapan puluh ribu tahun yang lalu. Itu artinya, Homo erectus ini mampu bertahan di Pulau Jawa di saat jenis manusia purba yang sama punah di China dan di Afrika. Mereka bertahan di saat manusia modern seperti kita atau Homo sapiens muncul dan perlahan menyebar ke seantero dunia.
Secara fisik, menurut para ahli, Homo erectus ini tak jauh berbeda dengan kita saat ini. Tingginya hampir seratus enam puluh sentimeter. Beratnya sekitar lima puluh kilogram. Langsing. Bentuk tengkorak oval pelipis dan tulang pipi yang besar. Kapasitas otaknya juga cukup besar. Antara seribu sampai seribu tiga ratus cc. Karena atribut fisik inilah maka manusia purba ini digolongkan sebagai kelompok Homo erectus progresif alias paling maju.
Bahan : Tengkorak | ||
Jenis : Pra Sejarah | ||
Nomor Inventaris : TN | ||
Lembaga : Museum Nasional Indonesia |
Topik keterkaitan
Beberapa topik yang terkait dengan data tersebut