Miniatur Rumah Batak Karo
Buat Suku Batak Karo, rumah tradisional mereka, Siwaluh Jabu namanya – memiliki peran yang lebih dari sekedar rumah. Sebab, bangunan tersebut dibangun dengan penuh ketelitian menggunakan teknologi kearifan lokal yang aduhai. Bayangkan sebuah rumah, dimana setiap bentuk, material, dan ornamennya merupakan tumpahan nilai budaya, simbol, dan kosmologi dari Masyarakat Adat Batak. Dahulu, rumah ini disebut sebagai Rumah Gerga atau rumah Raja maupun Ketua Adat.
Rumah panggung yang megah ini bisa dihuni oleh delapan sampai sepuluh keluarga. Dari anatomi konstruksinya, Masyarakat Karo percaya bahwa rumah adat Siwaluh jabu ini dapat dibagi menjadi tiga susunan kosmologis. Bagian kolong rumah melambangkan dunia bawah, kemudian bagian utama rumah melambangkan dunia tengah sebagai tempat hunian manusia, dan bagian atap rumah yang melambangkan dunia langit sebagai tempat kediaman dea atau tuhan dan juga nenek moyang.
Salah satu keunikan dari bangunan ini ternyata ada pada tungku-tungku di dalam rumah. Asap-asap yang dihasilkan oleh tungku ini, ternyata menjadi pengawet alami yang mampu mengusir serangga dan udara lembab di dalam rumah. Jadi selama tungku-tungku tersebut berapi, Siwaluh Jabu akan tetap lestari.
Bahan : Kayu | ||
Jenis : Etnografi | ||
Nomor Inventaris : 17574d | ||
Lembaga : Museum Nasional Indonesia |
Topik keterkaitan
Beberapa topik yang terkait dengan data tersebut