Stempel Kesultanan Palembang

Stempel ini milik Pangeran Penghulu Nata Agama Hamim al Qadhir Syara fil Balad al Palembang berasal dari abad kesembilan belas. Penghulu agama dilengkapi stempel karena ini merupakan jabatan tertinggi di bidang keagamaan. Dalam struktur kolonial, penghulu agama, tugasnya mirip-mirip dengan pengadilan agama pada masa kini. Tapi sebelumnya, ketika Palembang masih berbentuk kesultanan, yang akhirnya dibubarkan Belanda pada delapan belas dua puluh tiga, penghulu agama merupakan tokoh sentral. Dalam upacara penting, dia duduk di sebalah kanan sultan. Dia mengurus tak cuma urusan agama, tapi juga urusan sosial, politik, ekonomi, dan Pendidikan.

Dia tempat Sultan berkonsultasi dan mewakili sultan dalam urusan keagamaan. Dia berasal dari golongan priyayi dan diangkat langsung oleh sultan. Wilayah kuasanya tak cuma di ibukota negara, tapi juga pedalaman. Kalau keluar dari istana atau tempat tinggal, di sekitar masjid mereka diiringi pengawal yang gagah-gagah. Lengkap dengan aneka tombak dan payung yang merupakan simbol kerajaan. Karena itulah mereka dipanggil dengan gelar pangeran* dan dilengkapi stempel yang indah ini.

Tahun Pembuatan : Abad 19 Masehi
Bahan : Kayu
Jenis : Etnografi
Nomor Inventaris : 13741
Lembaga : Museum Nasional Indonesia
Topik keterkaitan

Beberapa topik yang terkait dengan data tersebut


Topeng Panji Kelono

Timbangan Sultan Banjar

Tandu Jempana

Perahu Lete