Perahu Janggolan

Kata janggolan berarti perhubungan atau transportasi di wilayah Madura, dari mana perahu ini berasal. Pada abad kesembilan belas, saudagar-saudagar Madura mengandalkan perahu berbobot hingga dua ratus ton ini untuk meniti pesisir dan melintasi samudra. Menjelajahi laut Jawa, Kalimantan, Aceh, hingga mancanegara. Mengangkut telur ikan bandeng, tebu, kelapa, garam, hingga balok-balok kayu nan berharga.
Selain di Madura, perahu janggolan juga ada di Bali dan Cirebon. Tapi bentuk, fungsi, dan ragam hiasnya berbeda dengan perahu ini. Ciri khas janggolan ini adalah balok panjang atau lokeran di bagian haluan dan buritan kapal, selain dua tiang layar berbentuk segitiga terbalik. Tapi yang paling menonjol, perahu janggolan kaya dengan ragam hias di bagian badan dan linggi perahu. Ini artinya nenek moyang orang Madura tidak cuma menganggap perahu sebagai alat transportasi semata. Tapi juga wahana untuk menumpahkan ekspresi dan bakat estetika mereka. Mereka juga menjuluki kapal ini dengan panggilan “Sifainili”.

Pembuat : Tidak Diketahui
Bahan : Kayu
Jenis : Etnografi
Nomor Inventaris : 23208
Lembaga : Museum Nasional Indonesia
Topik keterkaitan

Beberapa topik yang terkait dengan data tersebut


Topeng Panji Kelono

Timbangan Sultan Banjar

Tandu Jempana

Stempel Kesultanan Palembang